Gambar Sampul PJOK · i_Bab 9 Kebugaran Jasmani
PJOK · i_Bab 9 Kebugaran Jasmani
Eli Maryani Jaja Suharja Husdarta

22/08/2021 09:49:50

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kebugaran Jasmani

Kesehatan tubuh tidak dapat diukur dengan materi. Oleh

karena itu, sesuai dengan perkembangan zaman masyarakat pun

berusaha untuk merelaksasikan tubuh sejenak, meskipun dalam

keadaan sibuk dengan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan

kebugaran jasmani sangat penting untuk melakukan aktivitas

sehari-hari.

Usaha dalam meningkatkan kebugaran dapat dilakukan

melalui serangkaian tes. Tes tersebut merupakan hasil standarisasi

internasional.

International Committee on the Standardization of

Physical Fitness Test

(ICSPFT) merupakan lembaga internasional

yang mengeluarkan rangkaian tes kebugaran. Lalu bagaimanakah

cara melakukan tes kebugaran jasmani yang benar? Perhatikan

dengan saksama pelajaran berikut untuk mengetahui jawabannya.

Bab

9

Sumber

www.lombokgilis.com,

Febuari 2009

Kata Kunci

Sprint

60 meter

Lompat jauh

Pull up

Shuttle run

Sit up

Lari 1.000 meter

127

Kebugaran

Jasmani

membahas tentang

meliputi

Tes Kebugaran

Jasmani

Tes Lari Cepat

60 meter

Tes Kekuatan

(Power)

Tes

Kekuatan

Lengan

Peta Konsep

Tes

Keliancahan

Tes

Kekuatan

Otot Perut

Tes Daya

Tahan

128

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

A

Tes Kebugaran Jasmani

Tes kebugaran jasmani merupakan suatu media untuk

mengukur derajat kebugaran jasmani. Pada Kelas XI, Anda

telah mempelajari program latihan untuk pembinaan kebugaran

jasmani. Pembinaan kondisi fisik merupakan optimalisasi

potensi untuk memiliki kekhususan dalam cabang olahraga

tertentu. Oleh karena itu, prinsip-prinsip latihan, maksud dan

tujuan latihan, serta fungsi dan cara melakukan latihan harus

Anda kuasai. Hal tersebut dilakukan agar latihan sesuai dengan

program yang direncanakan.

Setelah Anda mempelajari dan melakukan program latihan

untuk membina dan meningkatkan kebugaran jasmani, kemudian

praktikkan tes kebugaran jasmani. Sebelum melakukan tes,

Anda perlu memperhatikan beberapa petunjuk umum berikut

tes kebugaran jasmani.

1.

Tes dilakukan secara berurutan dan sesuai petunjuk

pelaksanaan.

2.

Peserta tes harus dalam keadaan sehat (atas petunjuk

dokter).

3.

Peserta tes hendaknya cukup istirahat pada malam sebelum

tes dan minimal 2 jam sebelum pelaksanaan tes sudah

makan.

4.

Peserta tes hendaknya sudah paham dan mampu melakukan

teknik pelaksanaan tes tersebut secara baik.

5.

Identitas peserta tes harus tercatat lengkap, seperti umur

(kelahiran), tinggi badan, dan berat badan.

Adapun yang menjadi ketentuan khusus dalam pelaksanaan

tes kebugaran jasmani, antara lain sebagai berikut.

a.

Peserta tes (

testee

) harus memakai pakaian olahraga lengkap.

Gunakan sepatu yang bersol karet (sepatu

jogging

)

b.

Sebelum melakukan tes,

testee

telah memahami benar tes

yang akan dilakukan dan menguasai cara pelaksanaannya

dan telah melakukan pemanasan (

warming up

) terlebih

dahulu.

c.

Anda yang mengikuti tes, tetapi tidak dapat melakukan

tugas maka hasilnya ditulis dengan angka nol (0).

Praktikkan beberapa bentuk latihan pemanasan, sebelum

melakukan tes kebugaran jasmani.

Kegiatan 9.1

Kebugaran Jasmani

129

B

Rangkaian Tes Kebugaran

Jasmani

Tujuan rangkaian tes kebugaran jasmani adalah untuk

mengetahui derajat kebugaran jasmani siswa putra dan putri.

Adapun bentuk tes tersebut terdiri atas enam rangkaian tes,

yaitu sebagai berikut.

1.

Tes Lari Cepat 60 Meter (Dash/Sprint).

Tujuan

Tes lari cepat 60 meter bertujuan untuk mengukur

kecepatan berlari.

Alat dan Perlengkapan

a.

Stopwatch

b.

Bendera

start

c.

Lintasan lurus dan rata

d.

Formulir penilaian dan alat tulis

Pelaksanaan

a.

Testee

berdiri di belakang garis

start

.

Start

yang digunakan

adalah

start

jongkok.

b.

Pada aba-aba “Ya”atau bunyi peluit,

testee

berlari secepat-

cepatnya menempuh jarak 60 meter sampai melewati garis

finish

.

c.

Bersamaan dengan aba-aba “Ya”,

stopwatch

dijalankan

dan dihentikan pada saat peserta tes mencapai garis

finish

.

d.

Setiap peserta tes diberi kesempatan melakukan 2 kali.

Penilaian

Pencatat hasil (

scorer

) memiliki aturan bahwa hasil yang

dicatat adalah waktu yang dicapai untuk menempuh jarak

tersebut dan waktu yang dicapai dihitung sampai per sepuluh

detik.

Gambar 9.1

Start

jongkok pada

sprint

Catatan

“Cara paling efektif untuk

meningkatkan metabolisme

tubuh dan membakar

banyak kalori adalah

dengan latihan aerobik dan

latihan kekuatan (Strength

training)” ungkap Megan

A McCrory, Phd peneliti

dari School of Nutrition

and Exercise Science di

Universitas Bastry.

Sumber :

invonca888.multiply.com,

Februari 2009

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

130

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

2.

Tes Kekuatan (Power)

Tujuan

Tes kekuatan dengan menggunakan melakukan lompat

jauh tanpa awalan atau

standing broad jump

bertujuan untuk

mengukur gerak eksplosif otot tungkai.

Alat dan Perlengkapan

a.

Bak lompat atau matras

b.

Meteran

c.

Formulir penilaian dan alat tulis

Pelaksanaan

a.

Peserta tes berdiri dengan kedua ujung jari kaki tepat di

belakang garis batas tolakan.

b.

Setelah siap, peserta tes melakukan persiapan untuk

melompat. Bersamaan dengan mengayunkan kedua

lengan ke depan, dengan seluruh tenaga kedua kaki secara

bersamaan menolak. Lakukan lompatan ke depan sejauh

mungkin.

c.

Setiap peserta tes diberi kesempatan melakukan 2 kali.

Penilaian

Hasil lompatan adalah jarak lompatan yang dicapai dan

hasil lompatan diukur dengan satuan centimeter.

3.

Tes Kelincahan

Tujuan

Tes kelincahan dengan melakukan lari hilir mudik atau

shuttle run

bertujuan mengukur kelincahan dalam mengubah

arah.

Alat dan Perlengkapan

a.

Stopwatch

b.

Formulir penilaian dan alat tulis.

Gambar 9.2

Rangkaian gerakan lompat

jauh

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Kebugaran Jasmani

131

c.

Lapangan yang memiliki lintasan lari yang datar

d.

Dua buah patok yang diletakkan dengan jarak 4 meter.

Pelaksanaan

a.

Start dilakukan dengan start berdiri

b.

Pada aba-aba “Bersedia”, peserta tes berdiri dengan salah

satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis

start.

c.

Setelah mendengar aba-aba “Siap” diberikan dan peserta

tes siap untuk berlari.

d.

Pada aba-aba “Ya” atau bunyi peluit peserta tes segera

berlari menuju patok kedua dengan membentuk lintasan

seperti angka 8.

e.

Bersamaan dengan aba-aba “Ya”,

stopwatch

dijalankan

dan pada saat balok terakhir diletakkan,

stopwatch

dihentikan.

Penilaian

Pencatat hasil yang dilakukan adalah waktu yang dicapai

oleh peserta tes untuk menempuh jarak 4 ×10 meter dan waktu

yang dicapai dihitung sampai sepersepuluh detik. Hasil dari

kedua percobaan itu dicatat.

Gambar 9.3

Lari hilir mudik

Sumber :

Dokumentasi Penerbit

4 meter

4.

Tes Kekuatan Lengan

Tujuan

Tes kekuatan lengan bertujuan untuk mengukur kekuatan

dan daya tahan otot-otot lengan dan bahu.

Alat dan Perlengkapan

a.

Palang tunggal/palang horizontal

b.

Bangku kecil yang mudah dipindah-pindahkan.

132

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

Gambar 9.4

Gerakan

pull up

Catatan

Strength training

adalah

penggunaan resistensi

kontraksi otot untuk

membangun kekuatan,

daya tahan anaerobik, serta

ukuran otot rangka.

Sumber :

id.wikipedia.org,

Februari 2009

c.

Kapur/magnesium karbonat.

d.

Formulir penilaian dan alat tulis.

Pelaksanaan

a.

Kedua telapak tangan digosokkan pada kapur agar tidak

licin.

b.

Peserta tes naik ke atas bangku kecil yang telah disediakan

untuk menggantungkan badan pada palang.

c.

Setelah mendengar aba-aba “Mulai”, peserta tes

mengangkat badan sampai dagu melewati palang

tunggal.

e.

Badan diturunkan kembali sehingga kedua lengan lurus

dan badan bergantung seperti pada sikap permulaan.

f.

Gerakan ini dilakukan berulang kali tanpa terputus oleh

waktu istirahat.

g.

Peserta tes diberi kesempatan melakukan 1 kali.

Penilaian:

Pencatatan hasil tes adalah jumlah mengangkat badan

dengan dagu melewati palang tunggal.

Sumber :

Dokumentasi Penerbit

5.

Tes Kekuatan Otot Perut

Tujuan

Tes kekuatan otot perut dengan baring duduk atau

sit up

bertujuan untuk mengukur daya tahan otot-otot perut.

Alat dan Perlengkapan

a.

Stopwatch

b.

Lantai yang datar atau matras

c.

Formulir penilaian dan alat tulis.

Pelaksanaan

a.

Peserta tes berbaring telentang di lantai, kedua lengan

menyilang di depan dada, dan kedua lutut ditekuk

membentuk sudut 90 derajat.

b.

Teman membantu menahan pergelangan kaki.

Kebugaran Jasmani

133

c.

Setelah mendengar aba-aba “Ya”, peserta tes berusaha

duduk sampai dada menyentuh lutut. Kemudian, peserta

tes kembali ke sikap semula.

d.

Gerakan tersebut dilakukan berulang kali sebanyak

mungkin selama 30 detik.

e.

Bersamaan dengan aba-aba “Ya”,

stopwatch

dijalankan

dan tepat pada detik ke-30

stopwatch

dihentikan.

Penilaian:

Pencatatan hasil tes adalah jumlah gerakan sit up selama

30 detik.

Gambar 9.5

Gerakan

sit up

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

6.

Tes Daya Tahan (Lari)

Tujuan

Tes daya tahan dengan lari berjarak 1.000 meter untuk

putra dan 800 meter untuk putri bertujuan untuk meningkatkan

daya tahan jantung dan paru-paru, serta otot tungkai.

Alat dan Perlengkapan

a.

Stopwatch

b.

Lintasan lari

c.

Bendera

start

d.

Formulir penilaian dan alat tulis

Pelaksanaan

a.

Peserta melakukan

start

dilakukan dengan start berdiri.

b.

Pada aba-aba “Bersedia”, peserta tes berdiri dengan salah

satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis

start

.

c.

Setelah tenang, aba-aba “Siap” diberikan dan pada aba-

aba “Ya”, peserta tes segera berlari menempuh jarak yang

telah ditentukan.

d.

Bersamaan dengan aba-aba “Ya”,

stopwatch

dihidupkan

dan pada saat peserta tes mencapai garis

finish

,

stopwatch

dihentikan.

134

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

C

Membaca Hasil Tes Kebugaran

Jasmani

Setiap orang harus tetap mengetahui tingkat kebugaran

jasmaninya sendiri sehingga dapat menyesuaikan antara

aktivitas tubuh dengan kemampuan fisik. Salah satu upayanya

dengan cara melakukan tes, kemudian menginterpretasikan

hasil tes dengan kriteria penilaian.

Pada subbab sebelumnya Anda telah melakukan tes

kebugaran jasmani, yang meliputi tes lari cepat 60 meter, tes

angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra),

tes baring duduk 60 detik, tes loncat tegak, dan tes lari jauh

(1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri). Setelah

Anda melakukan tes interpretasikan hasil tes dengan tabel

pada lampiran 3 yaitu norma tes kebugaran jasmani indonesia

untuk Sekolah Menengah Atas (usia 16 s.d. 19 tahun).

Untuk mengetahui derajat kebugaran jasmani berdasarkan

nilai di atas, Anda harus melakukan penghitungan setiap

butir tes. Nilai terakhir suatu norma merupakan penjumlahan

dari skor setiap butir tes. Berikut beberapa langkah dalam

penghitungan setiap butir tes.

1.

Menentukan nilai rata-rata hasil tes dengan menggunakan

pendekatan:

X = ∑X/N

2.

Mencari nilai simpangan baku dari hasil tes tersebut

dengan menggunakan pendekatan:

S = √∑( X

i

– X)

2

/ n – 1

Untuk butir tes yang menggunakan satuan waktu

pendekatannya diubah menjadi:

( X

– X

i

)

2

3.

Membuat norma penilaian dengan menggunakan dasar

kurva normal, nilai rata-rata, dan simpangan baku dengan

menggunakan T

Skor.

T

Skor.

= 50 ± 10 [(X

– X

i

) / S]

Contoh

Misalkan hasil tes baring duduk 5 siswa adalah sebagai berikut.

A = 20

C = 15

E = 15

B = 18

D = 17

Jumlah skor: (20 + 18 + 15 + 17 + 15) = 85

Nilai rata-rata kelompok, dengan menggunakan pendekatan:

X = ∑X/N

= 85/5

= 17

Kebugaran Jasmani

135

Apakah yang Anda rasakan setelah mengikuti pelajaran pada

Bab ini? Jika Anda mengikuti pelajaran ini dengan bersungguh-

sungguh, tentu banyak manfaat yang diperoleh. Misalnya, Anda

mengetahui mengetes kebugaran jasmani sesuai kebutuhan.

Dengan demikian, kemampuan dan wawasan Anda pun

semakin bertambah, bukan? Siapa tahu, suatu saat nanti Anda

akan menjadi konsultan kebugaran jasmani nasional yang

terkenal di seluruh pelosok Nusantara.

Kaji Diri

1.

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk

adaptasi terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya

tanpa kelelahan yang berarti.

2. Pembinaan kondisi fisik merupakan optimalisasi potensi Anda

untuk memiliki kekhususan dalam cabang olahraga tertentu.

Untuk itu, Anda harus mengetahui prinsip-prinsip latihan,

maksud, dan tujuan latihan, serta fungsi dan cara melakukan

latihan.

3.

Tujuan rangkaian tes kesegaran jasmani adalah untuk mengetahui

derajat kebugaran jasmani siswa putra dan putri.

4.

Penilaian tingkat kebugaran jasmani dapat dibedakan antara

putra dan putri, dengan cara memperhitungkan faktor umur,

tinggi, dan berat badan dan tidak memperhitungkan faktor

umur, tinggi, dan berat badan.

Rangkuman

Lakukan beberapa komponen tes kebugaran jasmani di atas

dengan prosedur yang sesuai.

Kegiatan 9.2

Diskusikan bersama teman Anda apa saja manfaat yang dapat

Anda peroleh dengan memiliki tubuh yang bugar. Kemudian,

carilah informasi mengenai manfaat dan cara menjaga kebugaran

jasmani dari media cetak atau internet.

Tugas

136

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

1.

Kemampuan otot untuk menahan suatu be

-

ban disebut ...

a.

kesehatan jiwa

b.

kekuatan otot

c.

kebugaran jasmani

d.

kekuatan pikiran

e.

kebugaran pikiran

2.

International Committee on the Standard

-

ization of Physical Fitness Test disingkat

....

a.

ICSPFT

b.

ACSPFT

c.

InCSotSoPFT

d.

InCoSPFT

e.

ICSPFTe

3.

Periode yang kurang tepat untuk melaku

-

kan tes kebugaran jasmani adalah ...

a.

awal masa persiapan

b.

masa menjelang kompetisi

c.

setelah kompetisi

d.

istirahat pada kompetisi

e.

masa menjelang

4.

Aktivitas tes kebugaran jasmani sebaiknya

dilakukan ... setelah makan.

a.

15 menit

b.

30 menit

c.

45 menit

d.

1 jam

e.

2 jam

5.

Tes yang bertujuan untuk mengukur daya

tahan jantung dan paru adalah ....

a.

angkat badan

b.

lari cepat 60 meter

c.

baring duduk

d.

lari 1.000 meter

e.

senam lantai

6.

Tes yang bertujuan untuk mengukur gerak

eksplosif otot tungkai adalah ....

a.

standing broad jump

b.

half squat

c.

shuttle run

d.

push up

e.

sit up

7.

Sebelum melakukan tes, harus memperha

-

tikan beberapa petunjuk berikut, kecuali

....

a.

peserta tes harus dalam keadaan sehat

b.

peserta tes hendaknya cukup istirahat

c.

identitas peserta tes harus tercatat

lengkap

d.

peserta tes harus atlet pertandingan

e.

peserta tes harus bugar

8.

Alat dan perlengkapan pada tes lompat jauh

tanpa awalan, kecuali....

a.

papan lompat

b.

meteran berukuran panjang

c.

sapu dan alat untuk meratakan pasir

d.

formulir dan alat tulis

e.

penggaris

9.

Tes yang bertujuan untuk mengukur kelen

-

tukan togok dan tungkai adalah ....

a.

forward flexion of trunk

b.

sit up

c.

pull up

d.

squat jump

e.

shuttle run

10.

Tes yang bertujuan untuk mengukur ke-

kuatan otot perut adalah ....

a.

lari jarak jauh

b.

sprint

c.

sit up

d.

shuttle run

e.

pull up

Soal Evaluasi Bab 9

Kerjakan pada buku tugas Anda.

A.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Kebugaran Jasmani

137

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.

1.

Tuliskan ketentuan umum dari tes kebugaran.

2.

Apa perbedaan orang yang sehat dan yang bugar?

3. Mengapa saat melakukan kebugaran jasmani, peserta tes harus benar-benar dalam keadaan fit?

4.

Jelaskan cara melakukan gerakan baring duduk yang benar.

5.

Sebutkan alat dan perlengkapan pada tes lari cepat 60 meter.

Aspek yang Dinilai

Kualitas Gerak

1

2

3

4

Lakukan gerakan tes kebugaran jasmani:

1.

lari cepat 60 meter

2.

lompat jauh tanpa awalan

3.

pull up

4.

shuttle run

5.

sit up

6.

lari 1.000 meter (putra)

lari 800 meter (putri)

Jumlah

Jumlah Skor Maksimal = 24

Penilaian:

Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh × 50

Jumlah skor maksimal

Tes Kebugaran Jasmani

Tujuan:

Mengetahui kemampuan derajat kebugaran jasmani siswa.

Peralatan:

1.

Lapangan dan lantai rata

2.

Palang tunggal

3.

Kursi yang mudah dipindahkan

4.

Matras

5.

Dua buah patok

Evaluasi Praktik

138

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII